11/25/10

Kerik

Teriaknya di sebalik mendung itu,
Terkalut oleh jeritan di kaki gunung,
Gemuruhnya menggegar jeram,
Hingga terbisa di jalur jurang.

Mentarinya kini kelam,
Yang menerangi lalu malamnya hanya bintang,
Mengintai jerihnya dari seribu batu,
Sekadar bisu mendengar bisikan,
Hela nafasnya yang panjang.

Seakan hujung cakera itu jalannya,
Tidak terpinggir walau hanya secalit batas,
Tiada bertanda walau hanya sekelikir batu.

Namun matanya masih bisa menyuluh,
Dengan kuyunya segalur cahaya,
Berbaki di kaki awan hitam.

2 comments:

  1. mana lagi hasil karya nii...

    takkan dah habih kot.

    nexxttttt!!!

    bangat bangat!

    ReplyDelete
  2. sumer cipta sndiri ke??
    hebat!!
    awesome!!

    ReplyDelete